Gaspolchanel.com - Dinamika pasar global yang terus berubah
memengaruhi kekayaan para miliarder dunia, termasuk para taipan Indonesia. Forbes
Real-Time Billionaires, pada Rabu (30/7/2025), merilis daftar terbaru
orang-orang terkaya Indonesia berdasarkan kepemilikan saham perusahaan, nilai
kekayaan bersih, dan sumber bisnis mereka.
Dalam laporan tahun ini, terjadi pergeseran signifikan di posisi teratas. Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia tahun 2025 versi Forbes beserta profil singkatnya:
1. Prajogo Pangestu – USD 34,6 Miliar / Rp 560 Triliun
Lahir dengan nama Pang Djoen Phen pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat, Prajogo Pangestu datang dari keluarga sederhana dan hanya menyelesaikan pendidikan tingkat menengah. Kini, ia memimpin sebagai orang terkaya di Indonesia dengan sumber kekayaan dari industri petrokimia dan energi. Ia adalah pendiri grup raksasa Barito Pacific, yang membawahi sejumlah perusahaan besar seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk dan PT Petrosea Tbk.
2. Low Tuck Kwong – USD 26 Miliar / Rp 426 Triliun
Pengusaha kelahiran Singapura, Low Tuck Kwong, adalah pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara yang mengalami lonjakan kinerja signifikan. Kekayaannya kini menempatkannya di atas dua konglomerat legendaris Indonesia, yakni Budi dan Michael Hartono.
3. Otto Toto Sugiri – USD 26 Miliar / Rp 427 Triliun
Lahir di Bandung, 23 September 1953, Otto Toto Sugiri adalah pelopor industri pusat data dan teknologi informasi di Indonesia. Ia adalah tokoh utama di balik PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan yang mendorong transformasi digital Indonesia. Tahun ini, kekayaannya melonjak drastis, menyamai Low Tuck Kwong di posisi kedua.
4. R. Budi Hartono – USD 21,3 Miliar / Rp 349 Triliun
Robert Budi Hartono, yang memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong, adalah pewaris kerajaan Djarum dan pemilik saham utama di Bank Central Asia (BCA). Meski sempat bertahun-tahun berada di puncak daftar, kini ia menempati posisi keempat.
5. Michael Hartono – USD 20,4 Miliar / Rp 334 Triliun
Kakak dari Budi, Michael Bambang Hartono (Oei Hwie Siang), masih menjadi figur penting di industri perbankan dan tembakau Indonesia. Djarum miliknya bahkan mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat.
6. Marina Budiman – USD 11,2 Miliar / Rp 183 Triliun
Sebagai salah satu pendiri PT DCI Indonesia Tbk, Marina Budiman menjadi wanita terkaya di industri pusat data nasional. Ia memainkan peran besar dalam membawa sektor teknologi informasi Indonesia ke tingkat global.
7. Sri Prakash Lohia – USD 8,7 Miliar / Rp 142 Triliun
Lahir di India pada 11 Agustus 1952, Sri Prakash Lohia adalah pendiri Indorama Corporation, yang bergerak di bidang petrokimia dan tekstil. Ia dikenal sebagai pemain global dalam industri serat sintetis dan pupuk.
8. Han Arming Hanafia – USD 7,2 Miliar / Rp 118 Triliun
Han Arming Hanafia, pendiri lainnya dari PT DCI Indonesia Tbk, turut masuk dalam jajaran elite. Bersama Marina Budiman dan Otto Toto Sugiri, ia menjadi simbol kekuatan baru industri digital Indonesia.
9. Tahir – USD 6,3 Miliar / Rp 100 Triliun
Bernama asli Ang Tjoen Ming, Tahir adalah pendiri Mayapada Group, dengan bisnis di sektor perbankan, properti, layanan kesehatan, dan media. Ia juga dikenal sebagai filantropis aktif, dengan kontribusi besar di bidang pendidikan dan sosial.
10. Agoes Projosasmito – USD 5,8 Miliar / Rp 95 Triliun (estimasi)
Lahir pada 6 Agustus 1955, Agoes Projosasmito mengawali karier di Danareksa dan kini menjabat posisi strategis di perusahaan tambang besar, termasuk PT Bumi Resources Tbk dan PT Amman Mineral International Tbk. Ia dianggap sebagai sosok kunci dalam strategi dan pengembangan bisnis tambang Indonesia yang berafiliasi dengan Grup Salim.***